Word: Ayu Arman
Siapa pun yang pernah mandi di air terjun Karawawi bakal merindukan sensasi airnya yang menjernihkan tubuh dan jiwa serupa kerinduan berpelukan dengan ibu semesta.
TERPESONA adalah kata yang pas untuk menggambarkan perasaan saya tatkala menyaksikan pemandangan air terjun setinggi 135 meter jatuh dari Pegunungan Kumawa Utara di Pulau Nusa Ulan, Buruay. Di sini, kami dibuat takjub oleh sensasi air terjun yang begitu megah dan menyegarkan jiwa raga.
Air terjun memiliki daya tarik unik yang melampaui keindahan fisik mereka. Mereka sering membangkitkan rasa misteri dan keajaiban yang mengundang kita untuk mendatanginya; membiarkan pikiran dan emosi kita mengalir bersama deru airnya dan kemudian memungkinkan untuk terhubung kembali dengan batin kita.
Alam air terjun tidak hanya melayangkan imajinasi, tetapi juga memberi pengobatan alami. Budaya pribumi di seluruh dunia telah mengenali kekuatan penyembuhan air terjun dan telah mengintegrasikannya ke dalam praktik pengobatan tradisional mereka.
Sains juga telah membuktikan bahwa berdiri di hadapan air terjun dapat membersihkan medan energi kita. Air terjun melepaskan ion negatif ke atmosfer sekitarnya. Ion negatif terdiri dari molekul-molekul yang tidak memiliki rasa, tidak berbau, bahkan tidak terlihat. Ia terdapat pada air yang bergerak.
Ketika tetesan air dilepaskan, tetesan yang lebih kecil berinteraksi dengan udara, dan molekul udara menjadi bermuatan negatif. Begitu mereka mencapai aliran darah kita, mereka diyakini menghasilkan reaksi biokimia, seperti meningkatkan kadar serotonin kimia suasana hati, membantu mengurangi depresi, menghilangkan stres, dan meningkatkan energi siang hari kita.
Itulah yang kami rasakan ketika berada di bawah air terjun Karawawi ini. Ia menjadi tempat membersihkan dan menyegarkan energi tubuh setelah kami melakukan perjalanan laut yang melelahkan selama berjam-jam di perairan Kaimana.
Karawawi dalam bahasa lokal bermakna kediaman. Arti nama itu seolah menggambarkan cerita dari para leluhur para penduduk lokal yang mendiami Pulau Nusa Ulan, Buruay. Mereka ingin menjadikan Karawawi sebagai rumah kesegaran dan kegembiraan bagi siapa pun yang datang.
Saat speed kami menepi di Kampung Karawawi, mereka langsung sigap menyambut dan mengantar kami ke lokasi air terjun yang letaknya berada sekitar 600 meter dari bibir pantai kampung.
Akses menuju lokasi air terjun sampai saat ini masih alami. Jika tidak dipandu masyarakat lokal, kami tidak tahu arah karena tidak ada satu pun petunjuk jalan ke arah lokasi air terjun yang berada di tengah hutan.
Jalannya sedikit rumit karena kami harus berjalan kaki melintasi muara sungai, memasuki hutan, dan naik-turun tebing-tebing kecil.
Dari jauh, suara airnya telah terdengar bergemuruh sehingga memacu langkah kami yang semakin bersemangat melintasi tebing-tebing licin pada pinggir sungai yang liar. Setelah sekitar setengah jam berjalan, kami akhirnya bisa menyaksikan pertunjukan seni alam air terjun Karawawi yang begitu megah.
Di Karawawi-lah berlaku tesis bahwa keindahan Kaimana tak terbatas pada matahari terbenam dengan semburat cahaya berwarna-warni, pantai berpasir putih lembut, air hijau tosca yang bening dengan terumbu karang dan aneka ikannya. Pegunungan dan hutan Kaimana juga menyuguhkan sesuatu yang membuat kami harus menjelajahinya. Salah satunya pada hutan cagar alam Pegunungan Kumawa Utara. Di sinilah, sekali lagi, kami dibuat takjub oleh sensasi air terjun Karawawi yang begitu megah dan menyegarkan jiwa raga.
Saking masygulnya, rombongan kami hanya bisa terperangah dan terdiam. Betapa luar biasa ukurannya, suaranya, strukturnya. Air deras dari ketinggian 135 meter itu menuruni tebing dan mendarat di kolam dengan percikan menderu, membentuk uap seperti asap mengepul ke udara.
Suara airnya bergemuruh memekakkan telinga. Semakin kita berteriak kencang, debit airnya serasa semakin membesar. Kecepatan alirannya sangat kencang sehingga kami tidak mudah untuk mengambil gambar dari dekat. Lensa kamera berembun oleh cipratan air terjun.
Dari atas ketinggian tebing semua air tampak terlihat putih seperti kabut asap dan saat jatuh pada kolam air berubah menjadi hijau biru tosca.
Dalam banyak budaya kuno percaya bahwa air terjun bukan hanya fenomena alam tetapi juga pintu gerbang yang kuat untuk menghubungkan diri dengan roh leluhur, para penjaga alam, yang bertanggung jawab melindungi satwa liar dan ekosistem di sekitarnya.
Saya mencoba mendekati tebing yang lebih dekat pada pusaran air untuk memberi salam izin bertamu dengan menutup mata, membiarkan suara dan energi air terjun menyapu medan energi tubuh saya, sekaligus menyerap energi air terjun Karawawi yang dahsyat itu. Saya meminta roh leluhur membimbing dan berkomunikasi dengan kami.
Tubuh kami merasa segar. Jiwa kami bahagia. Apalagi, saat saya membenamkan tubuh pada air dingin yang rasanya tubuh dan jiwa telah dimurnikan. Kata-kata tak bisa mewakili saat berhadapan langsung dengan air terjun Karawawi ini. Waktu seakan berhenti berdetak di sini. Kami semua hanyut oleh pusaran kemurnian dan kesegaran air sehingga kami tak terasa telah menghabiskan waktu berjam-jam.
Sebelum kami kembali ke speed, segaris pelangi melandai dan jatuh dari atas dan melintasi sungai yang kami lewati sehingga memberikan sentuhan magis dan misterius saat kami meninggalkan air terjun Karawawi yang begitu magnetik ini.
Bila Anda ingin menyaksikan pertunjukan seni alam air terjun Karawawi yang megah dan merasakan sensasinya, kemasi tas Anda untuk segera melakukan petualangan dan saksikan keajaiban alam yang agung secara langsung. Namun, saya sarankan Anda menggunakan pemandu lokal (masyarakat adat) yang paham betul lokasi menuju air terjun ini.
Selama berpakansi ke tempat ini diusahakan selalu menjaga kesopanan, baik pakaian maupun perkataan. Hormati lingkungan dan budaya sekitar dengan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi alam untuk saat ini dan generasi mendatang.
Kunci menelusuri dan menyelami air terjun Karawawi ini adalah dengan hati yang bersih dan terbuka. Dengan hati dan niat baik, Anda dipastikan berjumpa dengan pengalaman perjalanan indah yang memurnikan dan menyegarkan energi jiwa dan raga.
Untuk sampai ke air terjun ini dibutuhkan waktu 3 jam dengan bertolak dari Kota Kaimana ke Kampung Karawawi di Pulau Nusa Ulan, Buruay.
Selengkapnya tunggu di buku Kaimana: The Heritage Of Marine Biodiversity In West Papua, Indonesia https://nalapublishing.com/buku/kaimana-the-heritage-of-marine-biodiversity-in-west-papua-indonesia/.