Profil

Welcome to Our Islands.id

Profil
Tak ada cara terbaik mengenali dan mencintai tanah air kita kecuali menjelajahinya dan menjaga kelestariannya
  • Bagikan

Tidak ada satu pun negara kepulauan terbesar di planet ini melampaui Indonesia. Terdiri dari 17 ribu pulau di mana hanya lebih kurang 7 ribu pulau saja yang berpenghuni. Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, dan Papua merupakan lima pulau utama. Bali, Karimunjawa, Gili, dan Lombok merupakan serangkaian pulau kecil yang menjadi salah satu tujuan wisata mancanegara. Sementara, ribuan pulau kecil yang tak berpenghuni, yang belum tersentuh, juga menawarkan panorama dan kekayaan alamnya.

Gugusan kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia ini pernah dilukiskan Douwes Dekker sebagai zamrud khatulistiwa. Dalam sejarah pun tertera, keindahan dan kekayaan alam Indonesia telah lama menjadi incaran bagi negeri-negeri di atas angin yang menyebabkan laut dan daratan kita dijarah dan dijajah ratusan tahun lamanya.

Tak hanya indah dan kaya, pulau-pulau Indonesia juga menyimpan berikat-ikat cerita. Setiap pulaunya menampilkan paras alam dan warna budaya yang beraneka. Lebih dari 300 bangsa dengan enam agama yang berbeda hidup di dalamnya. Semuanya hidup berdampingan dalam keberagaman. Bhinneka tunggal ika. Beraneka ragam, tetapi satu: Indonesia.

Sebuah tanya pernah tebersit dalam benak saya, bagaimana gugusan kepulauan ini bersatu sebagai satu bangsa Indonesia saat ini? Kitab leluhur berjudul Sutasoma yang ditulis Mpu Tantular memberikan jawabannya.

Secara historis, kata “nusantara” diucapkan mahapatih Majapahit, Gajah Mada. Ia mengucapkannya lewat sumpah yang dikenal sebagai “sumpah palapa”.

“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa.”

Artinya: “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa.”

Istilah “Nusantara” yang dimaksud Gajah Mada adalah daerah di luar Majapahit (Jawa) yang perlu ditaklukkan. Secara bahasa, “nusantara” terdiri dari kata “nusa” yang artinya pulau dan “antara” yang berarti lain atau seberang. Nusantara berarti gugusan kepulauan yang membentang. Dan, gugusan atau rangkaian kepulauan ini pertama kali disatukan oleh imperium Majapahit pada abad ke-14 dengan nama Nusantara.

Sayang, setelah Majapahit runtuh, istilah Nusantara ikut tersuruk. Frase ini baru kembali digunakan pada abad ke-20. Bapak pendidikan nasional dan sekaligus pendiri perguruan Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara, mempopulerkannya kembali. Nusantara kemudian digunakan sebagai alternatif dari penyebutan Nederlandsch Oost-Indie atau Hindia Belanda. Hingga kini, istilah Nusantara digunakan sebagai padanan Indonesia.

Saya bersyukur dan bangga terlahir di negeri kepulauan Nusantara ini. Negeri makmur yang disirami matahari sepanjang waktu. Pekerjaan saya sebagai penulis biografi para tokoh politik daerah dan biografi kawasan wisata Nusantara mengantarkan saya untuk menjelajah dan mempelajari keanekaragaman hayati dan budaya di beberapa pulau Nusantara: Jawa, Papua, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.

Perjalanan itu membawa saya melihat banyak adat dan adab hidup di bumi Nusantara. Setiap pulau menyuguhkan keindahan dan ritus lokal yang berbeda. Semua membuka mata saya untuk semakin mencintai tanah dan air Indonesia.

Lewat situs web ourisland.id, saya ingin berbagi pengalaman perjalanan. Sebab, menuliskan perjalanan adalah cara terbaik untuk berbagi dengan banyak orang, baik mereka yang saya kenal secara langsung maupun tidak. Saya ingin menularkan kesadaran bahwa tak ada cara terbaik mengenali dan mencintai tanah air kita kecuali menjelajahinya, mempelajari akar sejarah-budayanya, dan juga turut serta melestarikannya.

Di situs ourisland.id, saya mengajak Anda, para pelancong lokal maupun manca, untuk menjelajahi dan mengeksplorasi lapis demi lapis kepulauan Nusantara. Setidaknya, ada 34 daerah (provinsi) Indonesia yang menyajikan keindahan alam dan budaya untuk destinasi wisata. Pulau-pulau itu tidak hanya menyuguhkan keindahan dan kekayaan alam daratan dan lautnya, tetapi juga menyimpan cerita, ritus, dan budaya yang terus dirawat oleh masyarakatnya hingga kini.

Di “kepulauan kami”, Anda bisa mendengarkan nyanyian gunung dan siul nyiur di tengah debur laut yang semoga saja bisa memperkaya batin dan memperluas horison untuk mencintai manusia, alam, dan Tuhan. Selamat datang di zamrud katulistiwa, di Nusantara, di Indonesia.

Salam Nusantara!

Ayu Arman